Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Cianjur
Dari terminal Rawabango menuju ke kantor DPRD naik angkot 05A, angkotnya warna merah dengan rute Rawabango-Ramayana-Harimart-Joglo PP. Sepanjang perjalanan dari terminal menuju ke kantor DPRD sobat sekalian akan melihat banyak kantor-kantor, seperti Kantor PLN, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, Departemen-departemen lain. (jadi di Cianjur kantor-kantor pemerintahan dan BUMN semuanya sekomplek kayaknya). Duduk manis di angkot dan
jangan lupa bayar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Sobat, konon katanya di Cianjur jauh dekat tetap Rp. 2.500,-
Di dekat pintu masuk sobat sekalian akan melihat sebuah lonceng besar, yang masih difungsikan. (ga tau untuk bangunin warga setempat atau untuk bel istirahat anak sekolahan). Ketika kami di Cianjur kantor DPRD lama masih kosong dan belum difungsikan, menurut Harian Pelita kantor DPRD lama akan difungsikan menjadi Museum Nusantara. Tapi menurut Jerry, eits sapa tu Jerry? Jerry tu kawan kami dari Cianjur, banyak membantu kami memahami carut-marut Cianjur..he..he. Jerry tak ikut serta dalam petualangan ini, beliau hanya menginformasikan jalur angkot dan tempat-tempat yang kami tanyakan. (baik juga dia ya... ). Nah menurut Jerry kantor DPRD lama akan difungsikan sebagai tempat pertemuan. Nah sobat pilihan ada di tanganmu mau percaya Harian Pelita atau Jerry, pilihan tanpa tekanan yach...!!! (Jerry adalah penduduk lokal yang kami munculkan dalam catatan perjalanan kali ini. Bersiap-siaplah, siapa tahu, andalah selanjutnya, haha).
Kantor Bupati
Kantor Bupati tuh tempat Bupati sehari-hari melakukan aktifitas pemerintahan, di Cianjur. Kantor bupati terletak persis di belakang kantor DPRD lama. Jadi di komplek ini terdapat beberapa bale dan yayasan kanker cianjur, nah Yayasan Kanker itu persis di sebelah kantor Bupati. Sekilas pandang kantor ini tidak berpenampilan seperti kantor, tetapi lebih menyerupai rumah kuno yang mewah. Awalnya ga yakin kalo tempat itu adalah kantor maka itu waktu ada bapak-bapak PNS yang lewat maka kami bertanya “Pak..Pak kantor bupati yang mana ya??? si Bapak menjawab “ Ya ituu kantor Bupati,” (sambil menunjuk tempat kami berdiri…wehehe malunyaaa..tweweweng).
Alun-Alun Kota
Seperti halnya sistem pemerintahan MACAPAT kuno, dimana ada pusat pemerintahan disitu pasti terletak alun-alun, Masjid, pasar dan biasanya terdapat penjara. Di Cianjur tata kotanya masih seperti itu. Petualangan kami selanjutnya adalah menuju alun-alun, letaknya tak lain tak bukan di seberang kantor DPRD, di deketnya ada pasar plus pasar senggol, tapi kami tidak melihat atau mungkin tidak tau dimana penjaranya. Di alun-alun tersebut ada sebuah air muncrat (mancur) yang bagus dan bersih (pas banget abis dibersihin ama petugas kebersihan). Alun-alun digunakan warga setempat untuk menghabiskan waktu bersama sekedar duduk-duduk, ngobrol-ngobrol bahkan untuk jualan balon dan mainan anak-anak (lengkap juga ya).
0 comments:
Post a Comment