Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Istana Presidan dan Situs Gunung Padang

Istana Cipanas
Istana ini dibangun pada tahun 1740 oleh Van Heuts di atas tanah seluas 25 Ha. Istana Presiden Cipanas atau lebih dikenal sebagai Istana Cipanas terletak di kaki Gunung Gede, 103 km dari Jakarta ke arah Bandung, atau 17 km dari kota Cianjur. Walau tidak dipakai, Istana Cipanas tetap terpelihara dengan baik. Pemandangan di sekitar istana yang ditumbuhi sayur-sayuran, buah-buahan serta tanaman hias memberi nuansa asri. Istana megah yang dibangun pada 1740 ini dapat dikunjungi umum dengan izin khusus dari Sekretaris Negara. (ribet da ah).


Kompleks Istana Cipanas berdiri diatas tanah seluas 26 hektar, terdiri atas gedung induk dan tujuh buah paviliun, dilengkapi sarana olahraga. Luas gedung merupakan bangunan panggun sluas 950 m2, terdiri beberapa ruangan. Terletak pada ketinggian 1.100 meter, sejauh mata memandang tampak sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman keras yang ditata dalam sebuah hutan kecil.
Situs Gunung Padang.
Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara. (untuk kali kesekian kita memiliki kekayaan yang luar biasa, dan selalu terbesar di Asia Tenggara, misal, Borobudur, Prambanan, Suramadu konon juga terpanjang se Asia Tenggara). Ini mengingat luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 3 ha.
Keberadaan situs ini pertama kali muncul dalam laporan Rapporten van de oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan NJ Krom tahun 1949. pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian benda cagar budaya yaitu penilik kebudayaan setempat disusul oleh ditlinbinjarah dan Pulit Arkenas melakukan peninjauan ke lokasi situs. Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya.
Bentuk bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat. Situs Gunung Padang yang terletak 50 kilometer dari Cianjur konon merupakan situs megalitik paling besar di Asia Tenggara. Di kalangan masyarakat setempat, situs tersebut dipercaya sebagai bukti upaya Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam. Dibantu oleh pasukannya, ia berusaha mengumpulkan balok-balok batu yang hanya terdapat di daerah itu. Namun, malam rupanya lebih cepat berlalu. Di ufuk timur semburat fajar telah menggagalkan usaha kerasnya, maka derah itu kemudian ia tinggalkan. Batu-batunya ia biarkan berserakan di atas bukit yang kini dinamakan Gunung Padang. Padang artinya terang.
Punden berundak Gunung Padang, dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang. Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan manusia dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia. Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak Gunung Padang. Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya ada yang disebut meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fukor.
Untuk istana Presiden dan Situs Gunung Padang hanya for your information ya…
Berikut ini cerita tempat-tempat yang kami kunjungi. Pertama-tama kami menuju Kantor Bupati terlebih dahulu, tapi ternyata ada di belakang kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang lama. Jadi sekalian deh liat kantor DPRD.

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat