Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Pasuketan


Dari arah Kasepuhan ke Pasuketan kami tempuh dengan berjalan kaki (akhirnya hujan reda juga) selama kurang lebih 15 menit. Pasuketan konon berasal dari banyaknya kuda dan tumpukan rumput (suket) di daerah situ, sehingga namanya adalah pasuketan. Bener enggaknya kami pun tak tahu. Pasuketan ini merupakan sentra perdagangan, dulu (sekarang juga kayaknya), di simpangnya (perempatannya) kami melihat gedung tua yang kami cari, gedung BAT (British American Tobacco), di sisi yang lain juga ada gedung apa dulunya kami kurang tahu, tapi sekarang menjadi Bank Mandiri, disampingnya ada Wihara Dewi Welas Asih kemudian di sampingnya lagi ada Pelabuhan Cirebon. (ga sangka kami sudah berada hampir di ujung utara pulau Jawa neh, karena pasti Pelabuhan Cirebon adalah sarana ngetemnya kapal dari Laut Jawa sana). 


Seperti halnya karakter kota pelabuhan pada umumnya, seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya. Pembangunan dan sentra perdagangan pada umumnya pernah tumbuh pesat dan berkembang di area ini. Kota tua di Jakarta dan Kota Lama di Semarang juga termasuk kawaan yang dekat pelabuhan. Wisata Kota Lama yang sedang di rekonstruksi di Surabaya juga berada di sekitar pelabuhan, jadi tepatlah kiranya, kalau kami hendak berburu sisa sejarah di sini.

Kami sampai di simpang Pasuketan ini kurang lebih pukul 14.45 dan langsung jeprat-jepret. Kami kurang tahu sejarah gedung BAT ini, jadi maap-maap tidak ada laporan yang berarti dari kami tentang gedung BAT. Yang kami tahu, bahwa gedung ini adalah pabrik rokok putih yang terkemuka di dunia. Gedung BAT ini didirikan tahun 1924 dengan diarsiteki Biro Arsitek Hulswit Fermond Ed Cuypers dengan gaya art deco (apaan si art deco ini). Gedung sekaligus parbrik rokok ini mulai beroperasi tahun 1924.
Ada kesan kagum melihat gedung BAT ini. Jauh dari bayangan kami akan gedung tua yang kotor, rapuh dan tak terawat. Gedung ini justru sebaliknya. Gedung yang didominasi warna putih dan sedikit warna krem pada bagian bawahnya ini sangat rapi. Jika alasannya adalah karena gedung ini masih digunakan, akan sangat banyak sekali contoh gedung tua yang walaupun masih digunakan tapi tidak sebersih dan serapi BAT ini. Lihat saja bangunan gedung pabrik gula-pabrik gula yang masih beroprasi sampai saat ini. Kebanyakan dari mereka adalah gedung tua, dan masih digunakan, tapi tetap saja, jorok. Salut banget deh buat pengelola gedungnya. Misalnya semua gedung tua bisa sebersih itu, makin cantiklah wisata kota tua/ atau kota lama itu

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat